Selama ini saya memakai Nginx dan Php-Fpm untuk keperluan webserver, dan karena saya juga ada sebuah server yang dipergunakan untuk backup, maka saya mempergunakan Rapidleech untuk keperluan transfer datanya.
Dengan memakai rapidleech, kita cuma perlu memasukkan alamat file yang akan didownload dari server utama. Jadi lebih mudah daripada harus login ke ssh, karena bisa dilakukan melalui web browser saja.
Namun ada beberapa setingan yang perlu dirubah di konfigurasi Nginx dan Php agar progress bar saat melakukan transfer data di Rapidleech bisa muncul.
Berikut ini adalah contoh konfigurasi untuk Nginx, bisa di /etc/nginx/nginx.conf :
1 2 3 4 5 |
gzip off; proxy_buffering off; gzip_comp_level 6; gzip_types text/plain text/css application/json application/x-javascript application/xml application/xml+rss text/javascript; fastcgi_keep_conn on; |
Apabila memakai Minstall dalam konfigurasi server, maka bisa dilakukan dengan merubah isi /etc/nginx/nginx.d/gzip.conf
1 2 3 4 5 |
gzip off; gzip_comp_level 6; gzip_types application/x-javascript application/xml text/css text/javascript text/plain text/xml; proxy_buffering off; fastcgi_keep_conn on; |
Dan juga modifikasi pada file php.ini :
1 2 |
output_buffering = off zlib.output_compression = off |
Setelah selesai melakukan perubahan, maka kita perlu merestart Nginx dan Php-fpm. Saat kita melakukan transfer, akan muncul progress bar seperti saat kita mempergunakan Apache sebagai webservernya.
Tutorial ini diambil dari : http://kuyau.blogspot.com/2013/05/rapidleech-with-php-fastcgi-and-nginx.html