Homepage

Mengelola server Linux dianggap sedang cari DUIT

Terkadang karena suatu hal, saya menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop bekerja melalui ssh atau shell di beberapa server saya.

Layar shell yang dominan hitam semua, dan memunculkan barisan kata-kata yang kadang secara otomatis tergulung dari bawah ke atas, dan umumnya tidak akan dimengerti oleh orang awam, membuat orang yang sepintas melihat saya, selalu berpikiran kalau saya sedang asyik mencari uang di dunia maya.

Contohnya perintah apt-get update diatas, akan menampilkan seperti animasi tulisan yang tergulung. Dan itu dikira saya sedang membuat program penghasil uang!

Ingin hati ini menjelaskan, bahwa saat ini saya sedang mengupdate sistem dan aplikasi yang terinstall di salah satu server saya, dan proses ini sama dengan proses Update Windows 10 yang mungkin mereka juga tidak akan peduli, karena proses update Windows berjalan di background, ataupun proses ini seperti proses mengupdate aplikasi pada handphone Android yang juga terkadang sudah berjalan di background tanpa disadari.

Tapi, karena sudah ada yang mengucapkan kata-kata berikut, yang membuat saya malas menjelaskan, dan hanya membalas pertanyaan mereka dengan bumbu manis.

He : “Wah Kamu dari tadi sibuk nyari DUIT aja, kerjaannya di depan laptop terus!”
Me : “Ya iyalah, sayang kalau nggak gini, lumayan dapat 10 juta per bulan!”

 

Ketika mereka bertanya, apakah saya dapat bantu cariin (downloadin) filem-filem yang saat ini sedang diputar di Bioskop, atau ketika mereka ingin dapat mengakses suatu situs yang diblokir oleh ISP, atau….ketika mereka ingin saya menghack rekening atau email orang lain, mereka mengira bahwa semua itu adalah pekerjaan yang mudah, dan tidak memerlukan biaya.

Ya, karena setiap ada permintaan atau pertanyaan, saya sering memberikan hasil dengan cepat. Jadi mereka mengira apa yang mereka inginkan itu bukanlah suatu hal yang susah.

Salah besar.

Semua itu terlihat mudah, karena saya sering menemui permintaan mereka yang aneh-aneh, dan juga sering menemui masalah dari sebuah permintaan yang tadinya terlihat MUDAH oleh mereka.

Waktu yang saya habiskan selama berjam-jam untuk mencari, replikasi, dan troubleshooting, mereka tidak akan tau, dan juga mereka tidak akan peduli. Dan kalaupun saya jelaskan, belum tentu mereka mau mendengar.

Kalaupun mau mendengar, belum tentu mereka memahami apa yang saya lakukan dan yang saya jelaskan.

Karena mereka hanya ingin hasil, tanpa terlibat prosesnya

Contoh, ketika mereka ingin bisa membuka situs yang diblokir oleh ISP, saya memberikan sebuah alamat IP beserta password yang dapat dipergunakan sebagai Proxy. Atau, saya bisa memberikan kepada mereka share barcode untuk ShadowSocks dan OpenVPN dari server yang saya miliki. 😀

 

Mereka tidak tau, bahwa server yang saya pergunakan sebagai Proxy, menjalankan ShadowSocks, menjalankan OpenVPN, menjalankan aplikasi download Torrent seperti ruTorrent dan Deluge dan aplikasi lainnya, semuanya perlu biaya.

Semuanya perlu dilakukan konfigurasi, semuanya perlu dilakukan proses pengamanan dan penutupan port ataupun pengamanan dari celah yang mungkin ada dikemudian hari.

Mereka juga tidak tau, bahwa sebuah server, asalnya hadir tanpa aplikasi yang diperlukan.

Mereka hanya tau, bahwa komputer atau laptop yang dibeli, HARUSNYA sudah terinstall Windows, terinstall aplikasi seperti Microsoft Office, Adobe Photoshop, Corel, driver Printer tanpa harus bayar, dan tanpa harus repot menginstall sendiri.

 

Jadi… Itulah sebagian kecil dari luapan kebahagiaan saya ditambahi dengan bumbu-bumbu, ketika mereka mengira saya sedang mencari DUIT pada saat saya sedang melakukan update pada server Debian Linux.

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerpen ini :p

Exit mobile version