Menu Close

Testing new Russian Provider – RuVDS

Beberapa waktu lalu ada posting dari member forum di internet mengenai salah satu provider server dari Russia, yaitu RuVDS.

Biaya bulanannya cukup murah,  yaitu 30RUB atau $0.5 USD atau sekitar Rp. 6.500 per bulan, namun karena banyaknya permintaan maka saat ini vps tersebut sudah habis stoknya.

Sebagai catatan, vps ini tanpa IPv6 ya… Jadi kalau perlu memakai IPv6 maka silakan memakai jasa Tunnelbroker

Proses pertama pembelian, kita perlu memilih Standard Price Plans, datacenter RUCloud/Москва, plans Cheap, pilih Operating Systemnya, Debian misalnya, maka kita akan melihat bahwa biayanya 30RUB/bulan

 

Untuk pembayaran, saya memilih Paypal karena tidak memiliki cc, dan perlu deposit sekitar 300RUB atau $4.5 USD. Setelah pembayaran selesai, kita akan melihat animasi proses instalasi operating system, dan tunggu sampai selesai, sekitar 1 menit.

Dari tampilan Panel yang sederhana, akan kita temukan IP dan Password yang dapat digunakan untuk login melalui ssh.

Ketika saya pertama kali coba untuk login via ssh, selalu tidak bisa connect, seolah-olah diblacklist atau tidak ada koneksi keluar/kedalam server. Diperiksa dari setingan menu configure firewall yang ada di panel, tidak ada port yang ditutup. Ditambahkan setingan di firewall agar bisa ping, dan dibuka juga port untuk ssh, hasilnya tidak bisa juga.

Dicoba menyambung dari vpsnya BuyVM di Luxembourg , vpsnya Prometeus di Italy, dan vpsnya Hostforce di Salem juga tidak bisa. Namun ketika dicoba memakai vps dari WinnerVPS bisa login ke ssh dengan normal, dan akses dari vps RuVDS juga bisa keluar, bisa ping ke Google, bisa update, bisa download file juga.

Hasilnya, kemungkinan waktu pertama beli mereka sedang melakukan maintenance di jaringan atau ip atau apalah, karena ada beberapa ISP yang bisa terhubung, dan ada juga yang tidak merespon. Akhirnya kalau ingin mengelola vps dari RuVDS harus terhubung dulu memakai VPN ke WinerVPS, lumayan ribet, tapi gapapa.

Beberapa hari kemudian, dicoba lagi akses ke RuVDS tanpa vpn, dan ternyata bisa connect dengan normal.

Akhirnya vps tersebut saya konfigurasi standar dengan aplikasi berikut :

  • Web server Nginx 1.1.7.3 dan PHP 7.3.9
  • MariaDB 10.1.38
  • Squid3 + Shadowsocks 3 + OpenVPN
  • iftop, htop, vnstat, ncdu, nethogs, ufw

 

Dan berikut adalah contoh top setelah direboot beberapa kali untuk mencoba setingan firewall

 

 

Secara keseluruhan, untuk harga segitu, bisa dibilang memuaskan. Namun…
Dari penjelasan halaman Contract, ada yang perlu kita baca dan pahami sesuai dengan pemakaian kita, misalnya walaupun bandwidth tertulis unmetered, namun pada prakteknya dibatasi tidak boleh lebih dari 150GB/hari.

 

Update 7 Desember 2019 : Ada maintenance tanpa pemberitahuan sehingga vps tidak dapat diakses maupun diping dari manapun pada jam 13:00 dan baru dapat diakses setelah jam 15:00. dengan kondisi uptime tidak berubah.

 

  • Update 25 Januari 2020 : Hasil benchmark sederhana dengan nench.sh
    Perintah top terkadang memerlukan waktu lama untuk muncul, serta apt update ataupun upgrade terkadang berhenti lama sampai 10menit lebih
    Kesimpulannya, server murah ini tidak dapat dipakai untuk hal penting, hanya cocok untuk testing atau belajar saja, karena kemungkinan server yang dipakainya overload. Terbukti dengan beberapa kali load vps mencapai 4, walaupun banyak service yang dimatikan seperti nginx+mysql+php
    Masih banyak provider lainnya yang menjual vps dengan harga murah, namun dengan performa amat sangat jauh lebih baik dari provider ini.

[code]

————————————————-
nench.sh v2019.07.20 — https://git.io/nench.sh
benchmark timestamp: 2020-01-25 03:07:57 UTC
————————————————-

Processor: Intel(R) Xeon(R) CPU E5-2660 v4 @ 2.00GHz
CPU cores: 1
Frequency: 1999.845 MHz
RAM: 418M
Swap: –
Kernel: Linux 4.9.0-8-amd64 x86_64

Disks:
sda 10G HDD

CPU: SHA256-hashing 500 MB
5.218 seconds
CPU: bzip2-compressing 500 MB
7.855 seconds
CPU: AES-encrypting 500 MB
2.704 seconds

ioping: seek rate
min/avg/max/mdev = 48.4 ms / 155.7 ms / 1.56 s / 307.3 ms
ioping: sequential read speed
generated 49 requests in 5.03 s, 12.2 MiB, 9 iops, 2.44 MiB/s

dd: sequential write speed
1st run: 1.05 MiB/s
2nd run: 1.24 MiB/s
3rd run: 1.62 MiB/s
average: 1.30 MiB/s

IPv4 speedtests
your IPv4: 45.141.102.xxxx

Cachefly CDN: 26.30 MiB/s
Leaseweb (NL): 3.80 MiB/s
Softlayer DAL (US): 1.72 MiB/s
Online.net (FR): 4.19 MiB/s
OVH BHS (CA): 2.29 MiB/s

IPv6 speedtests
your IPv6: 2001:470:25:xxxx

Leaseweb (NL): 3.89 MiB/s
Softlayer DAL (US): 3.42 MiB/s
Online.net (FR): 4.32 MiB/s
OVH BHS (CA): 2.79 MiB/s
————————————————-
[/code]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *